Aceh Utara, gebrak24.com - Kawasan Simpang Empat Krueng Geukueh Kecamatan Dewantara Aceh Utara yang merupakan persimpangan jalan raya Medan Banda- Aceh, jalan masuk ke kota Krueng Geukueh dan jalan menuju Nisam semenjak Proyek Vital berdiri dikawasn ini seperti PT AAF dan PT PIM hingga sekarang belum terlihat perobahan.
Tidak seperti dikawasan Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Untuk kawasan tersebut sudah terbangun jalan dua jalur.
Akibatnya kawasan Simpang Empat Krueng Geukueh yang belum terbangun jalan dua jalur disebutkan menjadi kawasan tidak nyaman dan aman baik terhadap keselamatan lalu lintas maupun terhadap kesehatan manusia. Makanya tak heran bila banyak warga yang mengeluh terutama pejalan kaki, susah melintasi jalan yang padat kenderaan.
Pantauan Media ini dalam beberapa hari terakhir memang tampak kenderaan baik truk, mobil, sepeda motor dan becak saling mendahului menuju arah masing masing. Pemandangan seperti tersebut sangat dikeluhkan masyarakat dan pengguna jalan lainnya, karena kerap terjadi kecelakaan.
Kemacetan dan saling mendahului di Simpang Empat Krueng Geuekueh ini terjadi terutama di pagi hari, siang dan sore. Selain itu kalangan pemilik toko dan kedai juga banyak yang menjajakan barang dagangannya ke kakilima. Dan yang lebih parah lagi pedagang bahan bangunan yang menumpuk dan merentangkan, seng, besi, pipa didepan tokonya hingga warga susah untuk memparkir kenderaan.
Sejumlah pemilik toko dan warung lainnya yang menjual makanan, minuman juga ikut menyesalkannya. Menurut mareka yang membuat Simpang Empat Krueng Geukueh tambah tidak nyaman terutama saat truk truk pengangkut semen membongkar semen ditempat terbuka didepan deretan toko lainnya hingga debu semen berterbangan.
“Kami sangat keberatan bila truk pengangkut semen membongkar semennya ditempat terbuka yang demikian. Kami minta Dinas Pasar dan Ketertiban Aceh Utara untuk segera turun tangan untuk menertipkan”, keluhnya.
Camat Dewantara, Nawafil Mahyudha saat diminta tanggapannya terhadap kondisi Simpang Empat Krueng Geukueh. “Ya akan berkoordinasi dengan Dinas Pasar dan Ketertiban”, sebut Camat. (UCR).
Akibatnya kawasan Simpang Empat Krueng Geukueh yang belum terbangun jalan dua jalur disebutkan menjadi kawasan tidak nyaman dan aman baik terhadap keselamatan lalu lintas maupun terhadap kesehatan manusia. Makanya tak heran bila banyak warga yang mengeluh terutama pejalan kaki, susah melintasi jalan yang padat kenderaan.
Pantauan Media ini dalam beberapa hari terakhir memang tampak kenderaan baik truk, mobil, sepeda motor dan becak saling mendahului menuju arah masing masing. Pemandangan seperti tersebut sangat dikeluhkan masyarakat dan pengguna jalan lainnya, karena kerap terjadi kecelakaan.
Kemacetan dan saling mendahului di Simpang Empat Krueng Geuekueh ini terjadi terutama di pagi hari, siang dan sore. Selain itu kalangan pemilik toko dan kedai juga banyak yang menjajakan barang dagangannya ke kakilima. Dan yang lebih parah lagi pedagang bahan bangunan yang menumpuk dan merentangkan, seng, besi, pipa didepan tokonya hingga warga susah untuk memparkir kenderaan.
Sejumlah pemilik toko dan warung lainnya yang menjual makanan, minuman juga ikut menyesalkannya. Menurut mareka yang membuat Simpang Empat Krueng Geukueh tambah tidak nyaman terutama saat truk truk pengangkut semen membongkar semen ditempat terbuka didepan deretan toko lainnya hingga debu semen berterbangan.
“Kami sangat keberatan bila truk pengangkut semen membongkar semennya ditempat terbuka yang demikian. Kami minta Dinas Pasar dan Ketertiban Aceh Utara untuk segera turun tangan untuk menertipkan”, keluhnya.
Camat Dewantara, Nawafil Mahyudha saat diminta tanggapannya terhadap kondisi Simpang Empat Krueng Geukueh. “Ya akan berkoordinasi dengan Dinas Pasar dan Ketertiban”, sebut Camat. (UCR).
No comments:
Tulis comments