Aceh Utara I Gebrak24.com - Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf, melakukan kunjungan kerja di kabupaten Aceh Utara sekaligus meresmikan pengoperasian pesawat dan Bandara PT Pembangunan Global Energi (PGE) di Point A kecamatan Nibong Kabupaten Aceh Utara, Kamis (26/6/2025).
“Bandara ini sangat penting dalam penguatan infrastruktur strategis untuk mendukung sektor energi, khususnya hulu minyak dan gas bumi (migas) di wilayah Aceh,” ujar Gubernur Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualem.
Muzakir Manaf mengapresiasikan atas beroperasinya fasilitas bandara dan pesawat milik perusahaan yang bergerak di sektor energi tersebut. Konektivitas dan logistik adalah kunci di era kompetisi untuk mendukung kelancaran operasional PT PGE, di sektor migas di kawasan timur Aceh.
“Kita patut bersyukur, hari ini kita meresmikan pengoperasian pesawat dan Bandara Point A – Lhoksukon yang akan memperkuat kegiatan hulu migas di Aceh Utara,” ujar Mualem di hadapan jajaran manajemen PT PGE, pejabat terkait, dan tokoh masyarakat yang turut hadir.
Kehadiran bandara ini, ia menambahkan, bahwa angkah strategis dan mencerminkan kesiapan Aceh dalam mengelola potensi sumber daya alam secara mandiri dan profesional. Ini mencerminkan bahwa tidak terlepas dari kesiapan Aceh untuk mengelola sumber daya alam secara mandiri, profesional, dan berorientasi pada keberlanjutan.
“Hal ini Pemerintah Aceh berkomitmen mendukung setiap langkah pembangunan sektor energi melalui regulasi yang berpihak, kerja sama lintas institusi, dan prinsip tata kelola yang baik,” ujarnya.
Ia berharap agar pembangunan infrastruktur migas di Aceh tidak berhenti pada aspek eksplorasi dan produksi semata. Ia mendorong PT PGE untuk juga berinvestasi pada sektor energi terbarukan guna menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi Aceh.
“PT PGE juga bisa berperan aktif dalam pengembangan energi baru dan terbarukan. Masa depan Aceh harus dibangun dengan keberlanjutan sebagai pijakan,” katanya berharap.
Ia juga menyampaikan harapan agar PT PGE menambah satu unit pesawat lagi guna mendukung kelancaran transportasi udara di kawasan industri Lhokseumawe dan Aceh Utara. Menurutnya, peningkatan armada udara akan semakin memperlancar pergerakan logistik dan mobilitas tenaga kerja, serta memperkuat dukungan terhadap aktivitas industri migas di kawasan tersebut.
“Ke depan ditambah satu pesawat lagi agar konektivitas udara dari dan ke kawasan industri ini bisa lebih optimal dan juga untuk menunjang penerbangan kepada masyarakat di wilayah barat dan tengah Aceh,"pinta Mualen.
General Manager PGE, Resha Ramadian, menyebutkan bandara udara Point A ini dan dibangun yang difokuskan khusus untuk operasional perusahaan, evakuasi medis, dan penanggulangan bencana.
Kehadiran bandara udara khusus di Point A dapat mendukung rencana eksplorasi migas baru dan peremajaan fasilitas.
“Kami membutuhkan moda transportasi yang cepat, tepat, dan efisien, terutama untuk tanggap darurat evakuasi medis,” jelasnya.
Namun, Kepala BPMA, Nasir Jalal berharap adanya pesawat dan bandara ini akan mempercepat logistik dan memperlancar operasional lapangan migas. Ini akan mendukung target nasional untuk produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD gas.
“Kami mengajak seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang ada di Aceh untuk berkontribusi lebih dari hanya produksi karena ini merupakan implementasi nyata dari pengelolaan migas berbasis daerah yang inklusif dan bertanggung jawab. Meskipun demikian, juga pada pembangunan infrastruktur pendukung,” ujarnya.
Prosesi acara tepung tawar dilakukan oleh Abu Manan Blang Jruen, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Utara. Turut hadir Gubernur Aceh didampingi Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Taufik; Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setda Aceh, Akkar Arafat; Anggota DPRA, Salmawati SE, MM; serta Kepala Bagian Rumah Tangga Gubernur, Gamal Abdul Nasir. ***