Jakarta I Gebrak24.com - Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membangun masa depan bangsa. Menyadari pentingnya hal ini, Dr. Iswadi, seorang akademisi dan pemerhati pendidikan, menyerukan agar pemerintah Indonesia lebih serius dalam meningkatkan kualitas pendidikan, bukan hanya dari sisi kuantitas tetapi juga dari segi mutu dan pemerataan.
Dr. Iswadi menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya soal angka partisipasi sekolah atau pembangunan fisik, melainkan menyangkut kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan. Menurutnya, masih terdapat kesenjangan antara tujuan pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dengan kondisi nyata di lapangan.
Ia mengungkapkan bahwa masih banyak anak Indonesia, khususnya di daerah terpencil, belum mendapat layanan pendidikan yang layak. Banyak guru belum memperoleh pelatihan memadai, kurikulum belum responsif terhadap perkembangan zaman, dan fasilitas pendidikan belum merata.
Sebagai alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, Dr. Iswadi juga menyoroti ketimpangan kualitas pendidikan antara kota dan desa. Anak-anak di daerah tertinggal tidak hanya kesulitan mendapatkan guru berkualitas, tetapi juga kekurangan bahan ajar dan akses teknologi.
Menurutnya, guru memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan kompetensi siswa. Karena itu, pemerintah perlu memberikan pelatihan berkelanjutan dan memperkuat kapasitas guru agar mampu menjadi fasilitator belajar yang inspiratif serta adaptif terhadap perubahan zaman.
Selain itu, Dr. Iswadi menekankan perlunya pembaruan kurikulum yang lebih kontekstual, fleksibel, dan relevan dengan tuntutan masa depan. Kurikulum harus menanamkan nilai karakter, berpikir kritis, kemampuan kolaborasi, dan literasi digital. Ia mengkritik kurikulum yang terlalu teoritis dan tidak memberi ruang cukup untuk kreativitas dan pembelajaran berbasis proyek.
Dr. Iswadi juga mendorong adanya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, serta masyarakat sipil untuk meningkatkan mutu pendidikan. Ia menilai pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menyelesaikan kompleksitas persoalan pendidikan, dan sektor swasta harus dilibatkan dalam pelatihan guru, penyediaan teknologi, serta pembangunan infrastruktur pendidikan.
Lebih jauh, ia mengajak pemerintah untuk mendorong inovasi pendidikan melalui pemanfaatan teknologi seperti pembelajaran digital, kecerdasan buatan, dan model hybrid learning. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya literasi digital agar pemanfaatan teknologi tidak menimbulkan kesenjangan baru.
Tak kalah penting, menurut Dr. Iswadi, adalah perlunya sistem evaluasi dan akuntabilitas yang transparan. Ia meminta agar program-program pendidikan dievaluasi secara berkala berdasarkan data yang jujur dan akurat.
Menutup pernyataannya, Dr. Iswadi menegaskan bahwa peningkatan kualitas pendidikan harus menjadi agenda nasional jangka panjang yang konsisten. Ia menyerukan agar semua elemen bangsa menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama demi masa depan Indonesia yang lebih cerah dan bermartabat. “Pendidikan adalah investasi terbaik. Jika kita ingin Indonesia maju, kita harus membangun sistem pendidikan yang adil, berkualitas, dan merata,” tutupnya.(red/rj).
