-->
Breaking News:
Memuat berita populer...

no-style

Mengukir Jejak dengan Kata: Transformasi Dr. Iswadi Menjadi Penulis Inspiratif

Redaksi
Monday, July 14, 2025, July 14, 2025 WIB Last Updated 2025-07-14T01:34:11Z

 

Dr.Iswadi,M.Pd


Jakarta, newsataloen.com - Dalam kehidupan yang terus bergerak cepat, tidak banyak orang yang mampu berhenti sejenak untuk merenung, menulis, dan memberi makna pada setiap langkah yang dijalani. Namun, Dr. Iswadi adalah salah satu dari sedikit sosok yang mampu melakukan hal tersebut. Melalui tulisan tulisannya, ia bukan hanya mencatat perjalanan hidupnya, tetapi juga menyalurkan nilai, ilmu, dan inspirasi yang menggerakkan banyak orang

Awal dari Sebuah Perjalanan

Kecintaan Dr. Iswadi terhadap dunia menulis tumbuh sejak masa remajanya. Buku-buku sastra dan filsafat menjadi teman akrab yang tak pernah jauh dari kesehariannya. Dari lembar demi lembar yang dibaca, lahirlah keinginan untuk ikut menciptakan.

Ia mulai menulis catatan harian, puisi, dan opini sederhana bukan untuk dipublikasikan, tetapi untuk menyusun pikirannya sendiri, menjernihkan gagasan, dan mencari jati diri.

Menulis baginya bukan sekadar kegiatan, tetapi sebuah kebutuhan jiwa. Ia merasa tenang saat menulis, seolah menemukan ruang hening di tengah keramaian dunia. Bahkan di saat-saat sulit, kata-kata menjadi pelarian sekaligus penyembuh. Dua Dunia yang Bertemu: Akademik dan Literasi

Sebagai seorang dosen dan peneliti, Dr. Iswadi dikenal karena kedisiplinan intelektualnya. Namun ia tidak membatasi dirinya hanya pada dunia akademik yang formal dan kaku.

Ia percaya bahwa ilmu pengetahuan seharusnya bisa menyentuh hati dan kehidupan nyata, bukan hanya tinggal dalam jurnal atau perpustakaan. Keyakinan inilah yang mendorongnya untuk menjembatani antara dunia akademik dan dunia literasi populer. Ia mulai menulis artikel opini.

Esai reflektif, bahkan pendapat nya yang mengangkat tema tema kemanusiaan, pendidikan, dan spiritualitas. Tulisan tulisannya mudah dicerna, tetapi mengandung kedalaman makna. Ia menulis tidak untuk menunjukkan kepintaran, tetapi untuk menyampaikan kebenaran dengan cara yang membumi.

Tantangan dan Ketekunan

Transformasi menjadi penulis inspiratif tentu tidak terjadi dalam semalam. Ada masa-masa ketika tulisannya ditolak, tidak dipahami, bahkan diabaikan.

Namun Dr. Iswadi tidak berhenti. Ia justru semakin yakin bahwa setiap tulisan punya waktunya sendiri untuk didengar. Ia terus menulis dengan disiplin, memadukan waktu antara tugas-tugas akademik, penelitian, dan kegiatan literasi. Ia juga aktif dalam berbagai komunitas menulis dan forum intelektual, membagikan ilmunya, serta membimbing penulis muda agar tidak mudah menyerah.

Menulis itu seperti menanam. Kita tidak tahu kapan akan tumbuh dan berbunga, tapi tugas kita adalah menabur benih sebaik mungkin, ujarnya dalam kelas kepada para mahasiswanya

Dampak yang Lebih Luas

Karya karya Dr. Iswadi kini telah melampaui batas ruang kelas dan universitas. Buku-bukunya dibaca oleh guru, mahasiswa, dan masyarakat umum. Artikel dan esainya menjadi bahan renungan di berbagai forum pendidikan dan keagamaan. Ia menulis dengan hati, dan itulah yang membuat tulisannya hidup.Lebih dari sekadar menulis.

Dr. Iswadi telah menjadi inspirasi tentang bagaimana ilmu, pengalaman, dan empati bisa bersatu dalam sebuah karya. Ia menunjukkan bahwa siapa pun bisa menulis, asalkan memiliki keberanian untuk jujur, kesediaan untuk belajar, dan niat untuk memberi manfaat.

Warisan Kata yang Menyentuh Zaman

Dr. Iswadi bukan hanya seorang penulis. Ia adalah penanam nilai, penjaga nurani, dan pemantik perubahan melalui kata kata. Dalam dunia yang kian bising dan terburu-buru, ia memilih jalan yang sunyi namun bermakna: menulis dengan keikhlasan dan konsistensi.Melalui perjalanan panjangnya, ia telah membuktikan bahwa menulis bukan hanya soal bakat, tetapi tentang ketulusan dan ketekunan.

Kata-kata yang ia torehkan bukan sekadar huruf, tetapi jejak yang terus hidup menginspirasi, membangkitkan, dan menuntun banyak orang menuju pemahaman yang lebih dalam tentang hidup dan kemanusiaan.(red/rj).
Komentar

Tampilkan

  • Mengukir Jejak dengan Kata: Transformasi Dr. Iswadi Menjadi Penulis Inspiratif
  • 0

Terkini

Iklan

Close x