Jakarta I Gebrak24.com —Presiden RI Prabowo Subianto memperingatkan seluruh jenderal hingga eks jenderal TNI/Polri yang diduga membekingi aktivitas tambang ilegal di Indonesia. Prabowo menyatakan tak gentar menindak tegas aktivitas tambang ilegal, tak peduli siapapun yang membekinginya.
Pernyataan tegas Prabowo ini mendapatkan apresiasi luas. Ketua Umum LSM Maung Hadysa Prana menyambut baik pernyataan Presiden Prabowo. Menurutnya, ini adalah langkah penting untuk menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberantas praktik ilegal yang merugikan negara.
"Kami dari LSM Maung mendukung penuh langkah tegas Presiden Prabowo. Kami mendesak agar aparat penegak hukum segera menindaklanjuti pernyataan ini dengan tindakan nyata, tanpa pandang bulu. Jangan sampai ada jenderal atau mantan jenderal yang kebal hukum," ujarnya.
Fokus pada Aspek Hukum:
Prabowo menegaskan akan menertibkan aktivitas pertambangan yang melanggar aturan. Tindakan ini harus didasarkan pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba). Pasal-pasal terkait pertambangan ilegal, korupsi, dan penyalahgunaan wewenang harus ditegakkan dengan tegas. Penting juga untuk mengusut tuntas aliran dana hasil tambang ilegal dan menjerat para pelaku dengan pasal pencucian uang.
Dampak Lingkungan yang Merusak:
Aktivitas tambang ilegal menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan. Hutan rusak, sungai tercemar, dan lahan menjadi tidak produktif. Penindakan terhadap tambang ilegal harus dibarengi dengan upaya rehabilitasi lingkungan yang terkena dampak.
Pemberantasan Total Hingga Akar:
Prabowo mengaku sudah mendapatkan laporan dari aparat bahwa ada sekitar 1.063 tambang ilegal, dan potensi kerugian negara mencapai minimal Rp300 triliun. Pemberantasan tambang ilegal harus dilakukan secara total, dari оператор di lapangan hingga cukong, penampung, dan pihak-pihak yang melindungi aktivitas ilegal ini. Kerjasama antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat sipil sangat penting untuk mencapai tujuan ini. (rls/red)
