Jakarta, newsataloen.com - Di tengah derasnya arus globalisasi dan revolusi industri 4.0, pendidikan menjadi penentu utama dalam membentuk masa depan suatu bangsa. Dalam konteks ini, pandangan dan pemikiran para tokoh pendidikan menjadi sangat penting untuk dijadikan rujukan dalam merumuskan arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional.
Salah satu tokoh yang menaruh perhatian besar terhadap peran pendidikan sebagai motor penggerak transformasi bangsa adalah Dr. Iswadi. Dengan pengalaman panjang di dunia akademik dan sosial, Dr. Iswadi menegaskan bahwa pendidikan adalah kunci utama dalam mendorong kemajuan bangsa secara menyeluruh dan berkelanjutanHal tersebut disampaikan nya kepada wartawan Melalui pesan WhatsApp,, Kamis 9 Oktober 2025
Menurut Dr. Iswadi, pendidikan bukan sekadar proses transfer ilmu pengetahuan dari guru ke murid. Lebih dari itu, pendidikan adalah proses membentuk karakter, mengembangkan potensi, dan membangun kesadaran kolektif akan tanggung jawab sebagai warga negara. Ia sering menyampaikan bahwa bangsa yang besar bukanlah bangsa yang kaya sumber daya alam semata, melainkan bangsa yang mampu mengelola sumber daya manusia dengan baik melalui pendidikan yang berkualitas dan merata
Transformasi suatu bangsa, menurut Dr. Iswadi, dimulai dari perubahan pola pikir masyarakatnya. Dan pola pikir itu hanya bisa dibentuk melalui pendidikan yang mencerdaskan dan membebaskan. Pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang mampu melahirkan generasi berpikiran terbuka, kritis, inovatif, serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Generasi inilah yang nantinya akan menjadi agen perubahan dalam berbagai sektor kehidupan baik ekonomi, sosial, budaya, maupun politik.
Salah satu sorotan penting Dr. Iswadi adalah kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Ia melihat bahwa masih banyak anak-anak di daerah terpencil yang belum mendapatkan akses pendidikan yang layak. Infrastruktur yang minim, kekurangan tenaga pendidik yang berkualitas, hingga terbatasnya bahan ajar, menjadi tantangan serius yang harus diatasi. “Bagaimana mungkin kita bisa berbicara tentang kemajuan bangsa jika sebagian anak bangsa masih berjuang untuk mendapatkan hak dasar mereka, yaitu pendidikan?” ujar Dr. Iswadi menegaskan
Komitmennya terhadap pemerataan pendidikan tercermin dalam berbagai program dan advokasi yang ia lakukan. Ia aktif menggagas pelatihan guru di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), mendorong pengembangan kurikulum berbasis kearifan lokal, serta memperjuangkan alokasi anggaran pendidikan yang lebih proporsional di daerahndaerah yang membutuhkan. Baginya, pendidikan yang berkualitas harus dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali
Tak hanya itu, Dr. Iswadi juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter dalam membangun bangsa yang bermartabat. Ia menilai bahwa krisis moral yang terjadi saat ini sebagian besar disebabkan oleh sistem pendidikan yang terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif dan mengabaikan dimensi afektif dan psikomotorik. Pendidikan seharusnya tidak hanya mencetak manusia pintar, tetapi juga manusia yang beretika, berempati, dan berintegritas.
Dalam konteks global, Dr. Iswadi melihat tantangan baru yang harus dihadapi dunia pendidikan, yakni digitalisasi dan otomatisasi. Ia percaya bahwa kemajuan teknologi harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, bukan justru menciptakan kesenjangan baru.
Oleh karena itu, literasi digital harus menjadi bagian penting dalam kurikulum pendidikan nasional. Para pendidik juga harus terus mengembangkan kapasitas diri agar tidak tertinggal oleh perubahan zaman.