Aceh Utara I Gebrak24.com – Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Aceh Utara menyosialisasikan Adat Istiadat bagi Pendidik Seni Budaya yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Utara, Rabu 12/11/2025), dibuka oleh Wakil Bupati Aceh Utara, Tarmizi Panyang, S.I.Kom
Kegiatan ini sangat penting untuk melestarikan dan memperkuat identitas budaya Aceh, serta meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai luhur adat dan budaya Aceh di kalangan tenaga pendidik dan peserta didik melalui proses pembelajaran di sekolah
Wakil Bupati, Tarmizi Panyang menyampaikan bahwa pendidikan adat dan budaya memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi muda Aceh.
Betul sekali! Pendidikan adat dan budaya memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi muda Aceh, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang berakhlak mulia, berjiwa besar, dan memiliki identitas budaya yang kuat.
“Nilai keislaman dan kearifan lokal harus menjadi dasar pembentukan karakter anak-anak kita. MAA memiliki tanggung jawab besar sebagai garda terdepan dalam menjaga dan mengembangkan adat istiadat Aceh di tengah tantangan modernisasi,” ujar Tarmizi.
Ia juga mengapresiasi langkah MAA Aceh Utara yang melibatkan para guru seni budaya sebagai ujung tombak dalam pelestarian adat di sekolah. Menurutnya, peran guru sangat strategis dalam menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan budaya kepada siswa sejak dini.
Sementara itu, Ketua MAA Kabupaten Aceh Utara, T. Idris Thaib, S.E, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wujud sinergi antara lembaga adat dan dunia pendidikan untuk memperkuat karakter generasi muda.
Kegiatan ini memang menjadi contoh sinergi yang baik antara lembaga adat dan dunia pendidikan, sehingga dapat memperkuat karakter generasi muda Aceh. Dengan harapan generasi muda dapat tumbuh menjadi pribadi yang beriman, berilmu, dan berbudaya, serta dapat menjadi penerus bangsa yang tangguh dan berakhlak mulia.
“Kami berharap para guru dapat menjadi agen pelestarian adat di sekolah, agar generasi muda tidak kehilangan jati diri serta mampu menjaga nilai-nilai budaya Aceh yang berlandaskan syariat Islam,” ujarnya.
"Semoga para guru dapat menjadi contoh yang baik dan agen pelestarian adat di sekolah, sehingga generasi muda Aceh tidak kehilangan jati diri serta mampu menjaga nilai-nilai budaya Aceh yang berlandaskan syariat Islam,"harapnya.
Kegiatan ini diisi dengan diskusi dan pemaparan materi seputar adat perkawinan, tata krama sosial, serta nilai-nilai adat yang berpijak pada syariat Islam.
Para peserta menyatakan komitmen untuk mengintegrasikan nilai-nilai adat dan budaya dalam proses pembelajaran demi mewujudkan Aceh Utara yang berkarakter, beradab, dan berdaya saing. ***

.jpg)

