-->
Breaking News:
Memuat berita populer...

no-style

Eks KTNA Aceh Utara: Petani dan Nelayan Minta Perhatian Pemerintah

Redaksi
Monday, November 24, 2025, 6:43:00 PM WIB Last Updated 2025-11-24T11:43:43Z

 

Aceh Utara I Gebrak24.com – Kalangan petani dan nelayan di Aceh Utara dinilai masih sangat minim tersentuh bantuan pemerintah, meskipun mereka sangat membutuhkan dukungan tersebut. Hal ini diungkapkan oleh mantan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Aceh Utara, Zulhelmi Yunus, baru-baru ini.

Menurut Zulhelmi, bantuan yang diperlukan sebenarnya sederhana, mencakup sarana penunjang dasar untuk meningkatkan hasil usaha mereka. "Yang dibutuhkan mungkin sangat sederhana seperti bibit palawija, pupuk, jaring, dan bibit ikan, yang juga disertai pelatihan," ujarnya.

Keterbatasan modal dan pengetahuan membuat para petani dan nelayan sangat mengharapkan bantuan ini. Zulhelmi menggambarkan kondisi memprihatinkan yang dialami banyak warga, di mana untuk kebutuhan makan sehari-hari pun mereka masih kesulitan.

Kemiskinan Nelayan dan Pola Patron-Klien

Secara khusus, Zulhelmi menyoroti kemiskinan yang melilit masyarakat nelayan di pesisir Aceh Utara. Ia melihat banyak rumah tidak layak huni menghiasi pemukiman mereka, memicu pertanyaan mendasar tentang penyebab kemiskinan yang persisten tersebut.

Menurutnya, akar masalah kemiskinan nelayan terletak pada pola hubungan "patron-klien" atau ketergantungan yang kuat antara nelayan dengan pemilik modal (disebut mugee). Pola ini menyebabkan taraf hidup nelayan sulit meningkat secara turun-temurun.

"Pola ini sangat sulit dihilangkan," jelas Helmi. Para mugee menjadi satu-satunya alternatif bagi nelayan untuk mendapatkan pinjaman saat akan melaut, mencakup kebutuhan operasional seperti solar, beras, dan es pengawet ikan, serta kebutuhan keluarga di rumah. Ketergantungan finansial ini berlangsung terus-menerus, menghalangi nelayan untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka.

Tantangan Lain: Lahan dan SDM

Selain pola patron-klien, Zulhelmi mengidentifikasi masalah kepemilikan tanah dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah sebagai faktor penyumbang kemiskinan. Sebagian besar nelayan di pesisir Aceh Utara hanya memiliki lahan sebatas tempat tinggal, tanpa lahan luas yang bisa dimanfaatkan.

Tingkat pendidikan yang rendah juga sangat berpengaruh, sementara regulasi dan bantuan pemerintah yang ada dirasakan masih minim.

Menyikapi kondisi ini, diperlukan kepedulian dari berbagai pihak—pemerintah, akademisi, LSM, dan masyarakat—untuk mencari solusi bersama. Zulhelmi berharap ada ide dan gagasan konkret untuk menciptakan sarana efektif yang dapat memfasilitasi nelayan, sehingga kendala yang mereka hadapi dapat teratasi sedikit demi sedikit. (UCR/Red)
Komentar

Tampilkan

  • Eks KTNA Aceh Utara: Petani dan Nelayan Minta Perhatian Pemerintah
  • 0

Terkini

Iklan

Close x