Aceh Utara I Gebrak24.com – Respons cepat terhadap situasi darurat bencana banjir di Aceh Utara terus berlanjut, kali ini datang dari jajaran legislatif. Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara telah mengambil inisiatif signifikan dengan mendistribusikan total dua ton bantuan sembako esensial kepada masyarakat yang terdampak parah, termasuk mereka yang mengungsi di posko-posko darurat dan pondok pesantren (dayah) yang kebanjiran.
Kegiatan kemanusiaan ini dikoordinasikan langsung oleh Ketua Komisi III DPRK Aceh Utara, Hanafiah, yang akrab disapa Arasyah. Bantuan yang disalurkan mencakup kebutuhan dasar vital seperti beras, mi instan, dan air mineral kemasan. Inisiatif ini tidak hanya sekadar penyerahan bantuan fisik, tetapi juga merupakan bentuk nyata kehadiran wakil rakyat di tengah kesulitan yang dialami konstituennya.
"Alhamdulillah, pada hari ini kami, baik pimpinan maupun seluruh anggota Komisi III DPRK Aceh Utara, merasa terpanggil untuk menunaikan kewajiban moral kami. Kami hadir untuk menjenguk saudara-saudara kami yang kini berada di pengungsian dan dayah-dayah," tutur Arasyah melalui keterangan pers resminya yang disampaikan kepada media. Ia menggambarkan bantuan tersebut sebagai 'bingkisan kecil' yang diharapkan dapat meringankan beban penerima untuk sementara waktu.
Sekretaris Komisi III, Zubir.HT, menjelaskan bahwa operasi distribusi bantuan bencana banjir ini dirancang secara sistematis untuk mencakup area geografis yang luas dan akan berlangsung selama dua hari penuh. Rute penyaluran bantuan ini mencakup beberapa kecamatan yang paling parah terkena dampak, yaitu Matangkuli, Tanah Luas, Nibong, Syamtalira Bayu, Sawang, Lhoksukon, serta Langkahan.
Zubir merinci jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut: "Alhamdulillah, hari ini [Jumat, 12 Desember 2025] kami telah berhasil menyalurkan bantuan ke sejumlah dayah yang terdampak banjir di wilayah Matangkuli dan Tanah Luas, serta ke dua titik posko pengungsian di Kecamatan Sawang."
Ia menambahkan, rencana distribusi untuk hari berikutnya akan menyasar titik pengungsian tunggal di Kecamatan Syamtalira Bayu, diikuti oleh penyaluran di Kecamatan Nibong, Lhoksukon, dan Langkahan, memastikan bantuan menjangkau korban di berbagai lokasi strategis.
Mengenai aspek pendanaan, Zubir mengungkapkan transparansi sumber daya yang digunakan. Dana bantuan ini berasal dari akumulasi "Kas Sosial Komisi III" yang selama ini dikelola bersama secara kolektif oleh para anggota komisi, diperkaya pula dengan adanya sumbangan tambahan dari beberapa donatur eksternal yang turut peduli.
Lebih dari sekadar menyalurkan bantuan, inisiatif distribusi ini juga berfungsi sebagai seruan moral kepada khalayak yang lebih luas. Para anggota dewan berharap langkah proaktif mereka dapat memotivasi siapapun yang memiliki niat baik untuk membantu korban bencana agar tidak ragu-ragu dalam mengulurkan tangan. Pesan kuncinya adalah bahwa banyak warga yang masih sangat membutuhkan dukungan kolektif untuk bisa bangkit kembali dari dampak dahsyat bencana ini.
Dalam kesempatan tersebut, para anggota dewan juga memberikan gambaran suram mengenai kondisi riil di lapangan. Realitasnya, banyak masyarakat kini kehilangan tempat tinggal, lahan sawah yang menjadi sumber mata pencaharian utama rusak total, dan usaha perkebunan lainnya juga mengalami kerugian signifikan.
"Kondisi di lapangan saat ini sangat memprihatinkan. Masyarakat kehilangan mata pencaharian dan tempat berlindung," ujar salah satu perwakilan komisi. Menunggu bantuan dari pemerintah pusat, meskipun pasti akan datang, diperkirakan memerlukan waktu yang cukup lama, bisa mencapai satu hingga dua bulan ke depan, sehingga intervensi cepat dari berbagai pihak sangat krusial saat ini.
Selain fokus pada bantuan darurat, Komisi III DPRK Aceh Utara berkomitmen jangka panjang. "InsyaAllah, selain melaksanakan kewajiban kemanusiaan ini, kami juga akan secara aktif menyuarakan dan mendorong agar proses rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah terdampak dapat dilaksanakan dengan cepat dan efisien," pungkas Arasyah.
Kegiatan penyaluran bantuan ini turut didampingi dan didukung penuh oleh anggota Komisi III lainnya, yaitu Tgk Adnan, Mundirsyah Robert, dan Abuzar, menunjukkan kekompakan tim dalam menjalankan fungsi sosial dan pengawasannya. (rls/red).
