Aceh Utara, I Gebrak24.com - Panitia Pengadaan Tanah Wakaf Pembangunan Masjid Al Mujtaba Simpang KKA Glumpang Tutong Gampong Uteun Gelinggang Kecamatan Dewantara Aceh Utara sudah bubar dan diganti dengan Panitia Pembangunan Masjid dan Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) tiba tiba pembangunannya sudah terhenti
Awalnya dalam Rapat Panitia Pengadaan Tanah Wakaf Pembangunan Masjid Al Mujtaba yang berlansung di Meunasah Gampong Ulee Pulo. September 2021 mendapat dukungan penuh dari semua yang hadir.
Dalam rapat tersebut, Ketua Umum Panitia Pengadaan Tanah Tgk Yusuf Beransah, SE mengumumkan rencana anggaran untuk lahan seluas, 2700 meter, sekitar Rp 2 miliyar lebih. Dari nilai tersebut direncakan semua merupakan hibbah donator. “Pengumpulannya dilakukan panitia anggaran mulai tingkat desa, kecamatan Dewantara, kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh dan tingkat nasional,” sebutnya.
Sementara saat pelantikan yang ikut dihadiri Tgk H Hasanoel Bashry (Abu Mudi) melantik dan mempeusijuek (menepung tawari), Pelantikan juga dihadiri Bupati Aceh Utara ketika itu, H Muhammad Thaib, Kepala Dinas Pendidikan Dayah, Aceh Utara, Tgk H Abdullah Hasbullah, SAg, MSM, Anggota DPR Aceh Dapil 5 Aceh utara dan Kota Lhokseumawe, Fakhrurrazi H Cut dan Muslim Syamsuddin, ST, MAP, Ketua DPRK Aceh Utara Arafat dan Anggota DPRK Aceh Utara Tgk H Saifannur H Cut, Alm Sofiyan Hanafiah, Muhammad Wali, Muspika Dewantara dan sejumlah alim ulama setempat.
Dalam sambutannya Abu Mudi menyebutkan bahwa, besarnya balasan Allah bagi orang yang membangun rumah ibadah, maka mari berderma dengan menyisihkan belanja untuk membangun masjid.
“Setiap orang yang membangun masjid, maka Allah akan membangun rumah baginya di surga, maka saya ajak seluruh masyarakat untuk menyisihkan pendapatannya demi ikut membangun masjid”, harap Abu Mudi dalam sambutannya.
Sementara Bupati Aceh Utara, H.Muhammad Thaib meminta agar panitia mengadakan berbagai pertemuan bersama komponen masyarakat untuk dapat mengajak mereka ikut serta dalam membantu agama Allah seperti membangun masjid.
“Panitia dapat mengajak Muspika, bersama para geuchik bermusyawarah dan bila perlu dapat mempergunakan dana perdesa untuk membangun mesjid, agar desa tidak hanya membangun saluran, marilah ikut serta dalam membangun masjid”, ajaknya.
Ketua panitia Yusuf Beuransah, SE dalam laporannya menyampaikan bahwa, “mengingat pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, maka diperlukan pembangunan masjid baru di kecamatan Dewantara.
“Masjid yang nantinya akan dibangun tersebut dipergunakan oleh masyarakat Gampong Uteun Geulinggang, Ulee Pulo, Paloh Lada dan Gampong disekitarnya sebagai jama’ah tetap, Maka untuk kepentingan tersebut diperlukan pengadaan tanah wakaf yang pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah dan masyarakat”,ucapnya.
Sementara Tgk H Abubakar Abbas, Tokoh Masyarakat yang dalam arahannya meminta semua yang hadir untuk saling mendukung dan saling membantu untuk mempercepat pembangunan masjid yang memiliki sejarah
Ditempat terpisah salah seorang tokoh lainnya, Tgk Faisal ikut memberi
komentar kalau “Masjid Al Mujtaba Simpang KKA yang sedang dan akan dibangun ini tidak terlepas dari keberadaan masjid ini sebagai salah satu kenangan terhadap pabrik Kertas Kraft Aceh (KKA) dan peristiwa tragedi Simpang KKA,” ungkapnya.
Dijelaskan juga dalam rangka membangun sebuah masjid diperlukan tenaga ahli baik desain dan konstruksi tidak boleh asal bangun. Mungkin yang terlihat sekarang ini penyebabnya disitu baru dalam tahap memulai pembangunan sudah terhenti.
Selanjutnya informasi lain yang diperoleh Media ini disebutkan, dengan pergantian ini banyak anggota Panitia Pengadaan Tanah Wakaf yang mempertanyakan, kenapa pergantian secara tiba tiba dan tidak dilakukan secara musyawarah.
Sementara Ketua Panitia Pembangunan Masjid AlMujtaba, Nawafil Mahyudha juga menjabat sebagai Camat Kecamatan Dewantara saat dihubungi menjelaskan, terhenti pembangunan karena dana habis .. (Ucr)
Awalnya dalam Rapat Panitia Pengadaan Tanah Wakaf Pembangunan Masjid Al Mujtaba yang berlansung di Meunasah Gampong Ulee Pulo. September 2021 mendapat dukungan penuh dari semua yang hadir.
Dalam rapat tersebut, Ketua Umum Panitia Pengadaan Tanah Tgk Yusuf Beransah, SE mengumumkan rencana anggaran untuk lahan seluas, 2700 meter, sekitar Rp 2 miliyar lebih. Dari nilai tersebut direncakan semua merupakan hibbah donator. “Pengumpulannya dilakukan panitia anggaran mulai tingkat desa, kecamatan Dewantara, kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh dan tingkat nasional,” sebutnya.
Sementara saat pelantikan yang ikut dihadiri Tgk H Hasanoel Bashry (Abu Mudi) melantik dan mempeusijuek (menepung tawari), Pelantikan juga dihadiri Bupati Aceh Utara ketika itu, H Muhammad Thaib, Kepala Dinas Pendidikan Dayah, Aceh Utara, Tgk H Abdullah Hasbullah, SAg, MSM, Anggota DPR Aceh Dapil 5 Aceh utara dan Kota Lhokseumawe, Fakhrurrazi H Cut dan Muslim Syamsuddin, ST, MAP, Ketua DPRK Aceh Utara Arafat dan Anggota DPRK Aceh Utara Tgk H Saifannur H Cut, Alm Sofiyan Hanafiah, Muhammad Wali, Muspika Dewantara dan sejumlah alim ulama setempat.
Dalam sambutannya Abu Mudi menyebutkan bahwa, besarnya balasan Allah bagi orang yang membangun rumah ibadah, maka mari berderma dengan menyisihkan belanja untuk membangun masjid.
“Setiap orang yang membangun masjid, maka Allah akan membangun rumah baginya di surga, maka saya ajak seluruh masyarakat untuk menyisihkan pendapatannya demi ikut membangun masjid”, harap Abu Mudi dalam sambutannya.
Sementara Bupati Aceh Utara, H.Muhammad Thaib meminta agar panitia mengadakan berbagai pertemuan bersama komponen masyarakat untuk dapat mengajak mereka ikut serta dalam membantu agama Allah seperti membangun masjid.
“Panitia dapat mengajak Muspika, bersama para geuchik bermusyawarah dan bila perlu dapat mempergunakan dana perdesa untuk membangun mesjid, agar desa tidak hanya membangun saluran, marilah ikut serta dalam membangun masjid”, ajaknya.
Ketua panitia Yusuf Beuransah, SE dalam laporannya menyampaikan bahwa, “mengingat pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, maka diperlukan pembangunan masjid baru di kecamatan Dewantara.
“Masjid yang nantinya akan dibangun tersebut dipergunakan oleh masyarakat Gampong Uteun Geulinggang, Ulee Pulo, Paloh Lada dan Gampong disekitarnya sebagai jama’ah tetap, Maka untuk kepentingan tersebut diperlukan pengadaan tanah wakaf yang pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah dan masyarakat”,ucapnya.
Sementara Tgk H Abubakar Abbas, Tokoh Masyarakat yang dalam arahannya meminta semua yang hadir untuk saling mendukung dan saling membantu untuk mempercepat pembangunan masjid yang memiliki sejarah
Ditempat terpisah salah seorang tokoh lainnya, Tgk Faisal ikut memberi
komentar kalau “Masjid Al Mujtaba Simpang KKA yang sedang dan akan dibangun ini tidak terlepas dari keberadaan masjid ini sebagai salah satu kenangan terhadap pabrik Kertas Kraft Aceh (KKA) dan peristiwa tragedi Simpang KKA,” ungkapnya.
Dijelaskan juga dalam rangka membangun sebuah masjid diperlukan tenaga ahli baik desain dan konstruksi tidak boleh asal bangun. Mungkin yang terlihat sekarang ini penyebabnya disitu baru dalam tahap memulai pembangunan sudah terhenti.
Selanjutnya informasi lain yang diperoleh Media ini disebutkan, dengan pergantian ini banyak anggota Panitia Pengadaan Tanah Wakaf yang mempertanyakan, kenapa pergantian secara tiba tiba dan tidak dilakukan secara musyawarah.
Sementara Ketua Panitia Pembangunan Masjid AlMujtaba, Nawafil Mahyudha juga menjabat sebagai Camat Kecamatan Dewantara saat dihubungi menjelaskan, terhenti pembangunan karena dana habis .. (Ucr)
No comments:
Tulis comments