![]() |
Dr.Iswadi,M.Pd |
Jakarta I Gebrak24.com - Dalam lanskap pendidikan yang penuh tantangan dan perubahan, hadir sosok yang tidak hanya mengandalkan kecerdasan intelektual, tetapi juga kepekaan emosional yang mendalam. Dr. Iswadi, M.Pd., adalah contoh nyata ketika ilmu dan hati bertemu dalam satu jiwa kepemimpinan yang menginspirasi. Ia bukan sekadar pendidik, melainkan pemimpin yang memahami bahwa pendidikan bukan hanya soal transfer pengetahuan, tetapi juga tentang menumbuhkan harapan, membangun karakter, dan merawat jiwa.
Perjalanan Dr. Iswadi tidak selalu mulus. Ia berasal dari latar belakang sederhana di sebuah desa kecil, di mana akses pendidikan tinggi bagaikan mimpi yang jauh. Namun, dengan tekad dan kerja keras, ia melangkah pelan tapi pasti, menjelajahi dunia akademik dengan semangat pantang menyerah. Gelar demi gelar diraih, bukan semata untuk prestise, tapi sebagai tangga menuju misi yang lebih besar: menjadikan pendidikan sebagai jalan pembebasan dan pemberdayaan.Dalam ruang kelas, Dr. Iswadi bukan hanya seorang dosen yang mengajar teori-teori pendidikan. Ia adalah fasilitator kehidupan yang mampu membangkitkan semangat mahasiswa untuk berpikir kritis, berempati, dan bertindak. Ia memahami bahwa setiap peserta didik membawa luka, harapan, dan potensi yang unik. Dengan pendekatan humanistik, ia menjadikan ruang belajar sebagai tempat yang aman untuk tumbuh bukan sekadar tempat untuk mendapatkan nilai.
Ketika dipercaya menjadi Wakil Dekan 3 FKIP Universitas Serambi Mekkah Pada Tahun 2007, tantangan yang dihadapi Dr. Iswadi semakin kompleks. Namun, kepemimpinannya yang berbasis nilai dan empati menjadikannya berbeda. Ia mendengarkan lebih banyak daripada memerintah. Ia hadir dalam kegelisahan para mahasiswa, dan dalam mimpi para mahasiswa.
Keputusannya tidak diambil semata karena logika birokrasi, tetapi juga dengan pertimbangan moral dan kemanusiaan. Salah satu momen emosional yang tak terlupakan adalah ketika ia memimpin program beasiswa untuk anak-anak dari keluarga marginal. Dengan mata berkaca-kaca, ia bercerita tentang mahasiswa yang dulunya hampir tidak pernah dapat beasiswa, kemudian bisa menyelesaikan pendidikan berkat kebijakan yang ia inisiasi. “Mendidik bukan hanya tanggung jawab kampus, tapi juga urusan hati
Dr. Iswadi percaya bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang mampu menginspirasi bukan dengan kekuasaan, tapi dengan ketulusan. Dalam setiap kebijakan, ia menanamkan prinsip bahwa pendidikan harus memanusiakan manusia. Dan dalam setiap interaksi, ia menunjukkan bahwa hati yang tulus mampu menembus sekat-sekat struktural dan sosial.
Jejak langkah Dr. Iswadi tidak hanya tertulis dalam buku-buku atau jurnal ilmiah, tetapi hidup dalam diri para murid, rekan kerja, dan komunitas yang disentuhnya. Ia adalah bukti bahwa ketika ilmu dan hati bertemu, lahirlah perubahan yang bermakna. Sebuah perjalanan emosional yang terus menginspirasi, melampaui ruang dan waktu.dan kini terus berkarya di Universitas Esa Unggul Jakarta(rel rj).
Dr. Iswadi percaya bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang mampu menginspirasi bukan dengan kekuasaan, tapi dengan ketulusan. Dalam setiap kebijakan, ia menanamkan prinsip bahwa pendidikan harus memanusiakan manusia. Dan dalam setiap interaksi, ia menunjukkan bahwa hati yang tulus mampu menembus sekat-sekat struktural dan sosial.
Jejak langkah Dr. Iswadi tidak hanya tertulis dalam buku-buku atau jurnal ilmiah, tetapi hidup dalam diri para murid, rekan kerja, dan komunitas yang disentuhnya. Ia adalah bukti bahwa ketika ilmu dan hati bertemu, lahirlah perubahan yang bermakna. Sebuah perjalanan emosional yang terus menginspirasi, melampaui ruang dan waktu.dan kini terus berkarya di Universitas Esa Unggul Jakarta(rel rj).
No comments:
Tulis comments