Aceh Utara I Gebrak24.com - Intensitas hujan yang tinggi selama beberapa hari terakhir di wilayah barat Aceh Utara telah menyebabkan bencana banjir yang meluas. Diperkirakan ribuan hektare lahan persawahan milik warga di lima kecamatan terdampak parah, meliputi Kecamatan Sawang, Muara Batu, Banda Baro, Dewantara, dan Nisam.
Kondisi terparah dilaporkan terjadi di beberapa lokasi, di mana lahan pertanian kini lebih menyerupai lautan lumpur. Beberapa desa yang rutin menjadi langganan banjir setiap musim hujan antara lain Gampong Jamuan di Banda Baro, Pinto Makmur di Muara Batu, serta Paloh Lada di Dewantara.
Menurut Muhammad Nur, Kepala Dusun (Kadus) Madat Paloh Lada, banjir di wilayahnya sering berulang dan sudah pada tahap mengkhawatirkan. Ia mendesak Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Aceh Utara untuk segera turun tangan.
"Ada beberapa faktor penyebab banjir berulang di Paloh Lada. Di antaranya, alur sungai yang semakin sempit dan tersumbat oleh pohon nipah serta tanaman lain di kawasan Gampong Paloh Gadeng. Selain itu, limpasan air dari perbukitan perumahan BTN juga memperparah keadaan," ungkap Muhammad Nur pada Sabtu lalu.
Petani di Paloh Lada mengalami kerugian besar. Dilaporkan bahwa sepanjang tahun 2025 saja, sudah empat kali panen padi gagal total akibat terendam banjir. "Petani di sini sangat menderita dengan kejadian berulang ini," tambahnya.
Nasib serupa juga menimpa desa-desa lain seperti Uteun Geulinggang, Paloh Igeuh, Lancang Barat, Ulee Releung, dan lainnya. Banjir tidak hanya merusak sawah, tetapi juga memaksa ratusan petani tambak di wilayah tersebut melakukan panen dini, yang berujung pada kerugian finansial yang signifikan.
Di Kecamatan Muara Batu, tokoh masyarakat setempat, Mansyurdin, menyebutkan beberapa gampong seperti Dakuta, Meunasah Baro, Meunasah Drang, dan Munasah Aron juga sempat terendam. Akibatnya, sebagian besar aktivitas ekonomi warga di Muara Batu sempat lumpuh, mempengaruhi sawah, tambak ikan, hingga industri batu bata lokal yang terhenti total.
Banjir berulang ini memicu harapan besar dari masyarakat dan tokoh setempat. Para Keusyik (Kepala Desa) dan pemuka masyarakat di Aceh Utara wilayah barat secara kolektif berharap agar jajaran Dinas PUPR, khususnya Bidang Pengairan, dapat segera hadir di lapangan.
"Kami sangat mengharapkan kehadiran Kepala Bidang PUPR Aceh Utara untuk mencari solusi konkret agar bencana banjir yang terus berulang melanda wilayah kami dapat segera teratasi secara permanen," tutur salah seorang perwakilan tokoh masyarakat. (Ucr)



