-->

Sunday, November 3, 2024

Aceh Utara Kaya Dengan Sumber Alam Mengapa Harus Miskin

 


Asnawi H.Ali


Aceh Utara I Gebrak24.com - Kekayaan alam yang melimpah-ruah didaerah Aceh Utara adalah fakta yang tak terbantahkan. Namun, pemandangan memilukan ketika masih cukup banyak masyarakat miskin dan pengangguran di daerah yang pernah dijuluki petro dolar juga tak dapat dimungkiri.

Aceh Utara memang daerah yang membanggakan sekaligus menggiurkan banyak orang. Berbagai sumber daya alam tersimpan di Bumi Pasee. Daerah ini juga memiliki lahan subur yang begitu luas. Hampir semua tanaman dapat tumbuh subur.

Daratannya yang berbatasan dengan Selat Malaka juga menempatkan Aceh Utara sebagai daerah strategis yang dekat dengan Singapura dan Malaysia sangat mungkin untuk dikembangkan. Namun sayang dan disayangkan, Aceh Utara yang begitu kaya dengan hasil alamnya namun penduduknya banyak yang terhimpit kemiskin. Hingga banyak warga yang meminta Pemkab Aceh Utara kedepan ini untuk serius memikirkan lapangan kerja dan memberdayakan ekonomi masyarakat bagi mengatasi angka kemiskinan dan pengangguran yang terus bertambah setiap tahunnnya.

Hal ini juga disampaikan salah seorang Pemerhati Social dan Ekonomi. Asnawi H Ali yang diminta pendapatnya belum lama ini. Asnawi lebih rinci menguraikan, dengan tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Aceh Utara memperlihatkan kalau daerah ini menyandang banyak permasalahan. Diantaranya, kriminalitas dan pengemis untuk dua masala ini harus segera dipecahkan. Upaya pemerintah selaku pemangku amanah merupakan penentu keberhasilan.

Menurut Asnawi salah satunya yang perlu segera dilakukan adalah membangun dan memberdayakan kantong kantong kemiskinan baik diperkotaan maupun pedesaan. Khusus untuk masyarakat pedesaan mungkin yang utama adalah jaringan irigasi.

Dijelaskan, masalah ini menjadi sangat penting dilakukan mengingat industri industri yang pernah dibangun di Aceh Utara semua sudah tutup. Kecuali PT Pupuk Iskandar Muda (PIM). Bahkan PIM juga dilaporkan masih sulit untuk berkembang akibat berbagai hambatan.

“Sebuah pengalaman yang sangat menyakitkan, ladang gas dengan industri industri raksasa yang pernah dibangun di Aceh Utara, namun kemiskinan dan pengangguran di sekitar ladang gas dan industri industri tersebut tetap tinggi ,” pungkas Asnawi.

Lebih lanjut dijelaskan pula, Aceh Utara memang gagal mempersiapkan diri pasca Periode Minyak dan Gas bumi berakhir.. Seharusnya sebagai eks Kawasan Petro Dolar Aceh Utara sudah beralih ke sektor lain seperti pertanian, perkebunan, perikanan dan UMKM sesuai potensi yang ada, namun karena pemerintah belum siap, hingga hari ini Aceh Utara masih tetap mewariskan BOOM WAKTU dengan kemiskinan dan pengangguran masuk dalam peringkat 10 besar tertinggi di Aceh..

Siapapun Bupati dan pejabat lainnya di Aceh Utara nantinya diminta harus berjuang dan bekerja keras untuk membantu masyarakat bawah, dengan program pemberdayaan Ekonomi Masyarakat yg terpadu dan terkendali, tidak asal rancang yang pada akhirnya terbengkalai tanpa guna. "Semoga Bupati kedepan ini "full time" mengurus Rakyat yang sangat merana dan menderita,"katanya 

Selanjutnya dalam hubungan pemberdayaan masyarakat temasuk kaum perempuan perlu diberdayakan dengan ketrampilan.

Pemkab Aceh Utara nantinya juga diminta untuk fokus kepada pengembangan sektor pertanian mengingat penduduk yang mendiami bumi Pasee mayoritas petani. Bahkan peluang investasi untuk sektor ini di Aceh Utara juga sangat menjanjikan.

Dijelaskan, diantara beberapa Indikator terhadap peluang tersebut bisa dilihat misalnya ketersediaan sumberdaya alam (lahan, air dan iklim) dan sumberdaya manusianya juga lebih.

Investasi yang berbasis sumberdaya alam mempunyai pijakan kaki yang kuat karena didukung oleh bahan baku yang tersedia secara lokal. Investasi demikian tidak akan mudah untuk berpindah ke daerah lain karena bukan tipe investasi yang bersifat footloose.

Selain itu, permintaan hasil pertanian baik domestic maupun ekspor terhadap produk pertanian yang dihasilkan Aceh Utara pada umumnya dapat terus meningkat. Karena daerah ini merupakan produsen utama beberapa komoditas pertanian yang dibutuhkan, utamanya minyak sawit, karet, kopi, cengkeh, pala serta palawija.

Kaitan terhadap Investasi ada yang disebut investasi publik dan investasi usaha. Investasi publik menjadi tanggungjawab pemerintah, yaitu infrastruktur yang mendukung investasi usaha pertanian, antara lain pembangunan jaringan pengairan, jalan dan pembangunan pasar yang akan menampung hasil pertanian.

Sementara itu untuk investasi usaha pertanian dilakukan oleh pelaku usaha, seperti BUMN.

Terhadap sumberdaya manusia, menurut Asnawi lebih dari cukup bahkan upahnyapun tidak terlalu tinggi. PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) misalnya bila berkenan coba melakukan terobasan awal dengan Proyek Percontohan Pertanian tersebut di kawasan lingkunganmya.

Namun yang perlu diingat bila investasi masuk untuk mengolah produk pertanian kalangan tenaga kerja nantinya harus kondusif dalam arti tidak sering melakukan demonstrasi dan protes. Karena masalah keamanan menjadi syarat utama jaminan investasi.

“Mungkin semua kita memahami lanjutnya, meningkatnya investasi akan meningkat pula kegiatan produk pertanian secara langsung, yang selanjutnya akan mempunyai dampak ekonomi dan social kepada masyarakat”,papar Asnawi.

Selanjutnya dampak ekonomi yang diharapkan adalah meningkatnya produksi berbagai komoditas pertanian hingga menjadi makin tingginya pendapatan para pelaku usaha termasuk petani juga PAD (Pendapatan Asli Daerah) Aceh Utara.

Sementara dampak sosial adalah makin tingginya penyerapan tenaga kerja akan mengurangi pengangguran dan mengurangi masyarakat miskin baik di kota mapun perdesaan. Demikian Asnawi H Ali.


(Penulis: Usman Cut Raja)

Show comments
Hide comments
No comments:
Tulis comments


 

Latest News

Back to Top