![]() |
Dr.Iswadi,M.Pd. |
Jakarta I Gebrak24.com - Pendidikan merupakan pilar utama dalam pembangunan suatu bangsa, dan guru adalah ujung tombak dalam mencetak generasi penerus yang berkualitas. Namun, kesejahteraan guru di Indonesia masih menjadi isu yang memerlukan perhatian serius.
Menurut Dr. Iswadi, banyak guru di Indonesia, terutama yang berstatus honorer, masih menerima gaji yang jauh dari layak. Hal ini berdampak pada motivasi dan kinerja mereka dalam mengajar. Sebagai contoh, sekitar 55,8 persen guru memiliki pekerjaan sampingan, dan 79,8 persen guru memiliki utang. Lebih memprihatinkan lagi, 42 persen guru terjerat pinjaman online ilegal, yang menunjukkan betapa mendesaknya peningkatan kesejahteraan bagi para pendidik .
Iswadi mengusulkan agar gaji guru ditingkatkan menjadi minimal Rp 10 juta per bulan sebagai take-home pay. Ia berpendapat bahwa angka tersebut sebanding dengan tanggung jawab dan tantangan yang dihadapi oleh para guru dalam menjalankan tugasnya. Dengan gaji yang layak, diharapkan guru dapat fokus dan berdedikasi penuh dalam mendidik tanpa dibebani oleh masalah ekonomi.
Meskipun Dr. Iswadi belum secara eksplisit mendukung angka Rp 25 juta yang diajukan oleh DPR, ia sepakat bahwa peningkatan gaji guru adalah langkah yang tepat.
Ia menekankan pentingnya kebijakan ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) untuk memastikan implementasinya yang cepat dan merata. Dengan Keppres, proses birokrasi dapat disederhanakan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dapat dilakukan dengan lebih efektif. Dr. Iswadi juga membandingkan kesejahteraan guru di Indonesia dengan negara tetangga, Malaysia.
Di Malaysia, guru menerima gaji yang lebih tinggi dan sistem penggajian serta insentif yang lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kesejahteraan guru di Indonesia masih perlu ditingkatkan agar setara dengan standar internasional Peningkatan gaji guru diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan kinerja mereka dalam mengajar.
Guru yang sejahtera akan lebih fokus pada tugasnya, lebih inovatif dalam metode pengajaran, dan lebih berdedikasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian, kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat secara signifikan.Tentu saja, peningkatan gaji guru memerlukan alokasi anggaran yang besar.
Namun, Dr. Iswadi menyarankan agar pemerintah melakukan kajian mendalam mengenai kebutuhan anggaran, skema pendistribusian, dan dampaknya terhadap sistem pendidikan. Selain itu, komunikasi yang efektif antara pemerintah pusat dan daerah juga sangat diperlukan untuk memastikan pelaksanaan Keppres berjalan lancar di semua wilayah .
Dukungan Dr. Iswadi terhadap usulan DPR untuk menaikkan gaji guru menjadi Rp 25 juta per bulan mencerminkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan kebijakan yang tepat dan implementasi yang efektif, diharapkan profesi guru dapat dihargai dengan layak, dan pendidikan di Indonesia dapat mencapai standar yang lebih tinggi.
Iswadi mengingatkan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang tidak boleh diabaikan. Guru adalah elemen kunci dalam proses ini, dan peningkatan kesejahteraan mereka adalah bagian tak terpisahkan dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan. (rls/red)
No comments:
Tulis comments