-->
Breaking News:
Memuat berita populer...

no-style

Kondisi Pendidikan di Indonesia Saat Ini Menurut Dr. Iswadi, M.Pd.

Redaksi
Tuesday, June 24, 2025, June 24, 2025 WIB Last Updated 2025-06-24T12:20:33Z

 

Dr.Iswadi,M.Pd

Jakarta I Gebrak24.com -Pendidikan di Indonesia tengah berada di persimpangan jalan, antara harapan untuk menjadi pilar kemajuan bangsa dan kenyataan akan tantangan struktural yang masih mengakar kuat. Dr. Iswadi, M.Pd., seorang akademisi sekaligus pendiri organisasi Pejuang Pendidikan Indonesia, memberikan pandangan tajam terkait kondisi pendidikan nasional saat ini. Menurutnya, masalah pendidikan di Indonesia tak lagi sekadar menyangkut akses, tetapi lebih mendalam pada kualitas pengajaran yang masih jauh dari ideal.


Dr. Iswadi menyoroti bahwa hingga kini, banyak sekolah di Indonesia masih menggunakan metode pengajaran yang sudah usang dan tidak lagi relevan dengan tantangan zaman modern. Kurikulum pun cenderung hanya fokus pada penguasaan aspek kognitif semata. Padahal, katanya, pendidikan seharusnya mampu mengembangkan kompetensi siswa secara utuh: mulai dari kemampuan berpikir kritis, kreativitas, pemecahan masalah, hingga penguatan karakter dan nilai-nilai kebangsaan.


Salah satu isu krusial yang ia sampaikan adalah soal pemangkasan anggaran pendidikan . Dalam pandangannya, hal ini tidak hanya berdampak pada teknis operasional, tapi juga bisa mencederai amanat konstitusi sebagaimana tertuang dalam Pasal 31 UUD 1945, yang menegaskan bahwa negara wajib menyediakan pendidikan dasar secara layak dan gratis. Dr. Iswadi mengingatkan bahwa efisiensi anggaran semestinya bukan berarti pemotongan yang serampangan, melainkan optimalisasi penggunaan dana agar tepat sasaran—yakni untuk fasilitas sekolah, pelatihan guru, dan pemerataan pendidikan ke seluruh pelosok negeri.


Tantangan lainnya adalah disparitas pendidikan antarwilayah , khususnya di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Guru dan siswa di wilayah seperti Nias, Buleleng, atau kawasan pedalaman lainnya harus berjuang keras demi keberlangsungan proses belajar-mengajar. Tak jarang, para guru harus berjalan kaki berjam-jam untuk mencapai sekolah. Kondisi ini, menurut Dr. Iswadi, menjadi penyebab utama masih banyak siswa yang kesulitan membaca, bahkan di tingkat SMP. Ini menunjukkan bahwa kesenjangan akses dan mutu pendidikan masih menjadi persoalan serius.


Untuk mengatasi kondisi tersebut, Dr. Iswadi mengusulkan kebijakan insentifincentive policy  bagi guru-guru yang bertugas di daerah terpencil. Tanpa adanya kompensasi dan jaminan kesejahteraan yang layak, sangat sulit mengharapkan para tenaga pendidik bersedia mengabdi di pelosok negeri. Selain itu, pembangunan fasilitas sekolah yang layak, pengadaan perangkat pembelajaran, dan ketersediaan koneksi internet menjadi langkah strategis untuk menghadirkan pendidikan berkualitas secara merata.


Lebih lanjut, Dr. Iswadi menekankan pentingnya penguatan kompetensi dan kesejahteraan guru  Ia menyarankan agar kenaikan gaji guru diatur melalui keputusan presiden (Keppres) untuk menjamin kecepatan dan transparansi dalam distribusinya. Guru yang sejahtera akan lebih termotivasi untuk meningkatkan kualitas mengajarnya. Di samping itu, pelatihan berkelanjutan, sertifikasi kompetensi, dan penguasaan teknologi juga harus menjadi bagian dari peningkatan profesionalisme guru.


Dalam hal pendekatan pembelajaran, Dr. Iswadi menggagas konsep yang ia sebut sebagai Pendidikan Memanggil yakni pendidikan yang bersifat humanis, dekat dengan siswa, dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam setiap proses interaksi di kelas. Ia percaya bahwa proses belajar yang menyenangkan, membebaskan, dan dialogis akan membentuk karakter siswa yang kuat, sekaligus adaptif terhadap perkembangan zaman. Kearifan lokal seperti gotong royong, musyawarah, dan toleransi pun harus dijadikan bagian dari pedagogi modern.


Menanggapi tren militeristik dalam pendidikan, seperti kebijakan mengirim pelajar ke barak militer, Dr. Iswadi secara tegas menyatakan penolakannya. Menurutnya, pendekatan seperti itu menghilangkan ruang empati dan kreativitas anak. Sebagai gantinya, ia mendorong penguatan pendidikan karakter yang berbasis pada nilai-nilai empati, integritas, kolaborasi. (red/rj).

Komentar

Tampilkan

  • Kondisi Pendidikan di Indonesia Saat Ini Menurut Dr. Iswadi, M.Pd.
  • 0

Terkini

Iklan

Close x