 |
| Dr.Iswadi,M.Pd |
Jakarta I Gebrak24.com - Di tengah gelombang tantangan yang terus menerpa dunia pendidikan Indonesia mulai dari kesenjangan akses, ketimpangan kualitas, hingga intervensi politik yang tak jarang melemahkan idealisme hadir sosok yang memancarkan harapan. Sosok itu adalah Dr. Iswadi , seorang akademisi yang tak hanya memikirkan solusi dari balik meja, tetapi juga hadir langsung di lapangan, menanamkan semangat perubahan melalui aksi nyata yang konsisten dan berkelanjutan.
Lahir dan besar di sebuah lingkungan sederhana, Dr. Iswadi tumbuh dalam situasi yang memperkuat keyakinannya bahwa pendidikan adalah jalan utama menuju kehidupan yang lebih baik. Ia menyadari sejak dini bahwa pendidikan bukan sekadar hak istimewa bagi segelintir orang, tetapi hak dasar setiap anak bangsa. Perjalanan hidupnya diwarnai perjuangan menempuh pendidikan tinggi dengan segala keterbatasan, meniti karier akademik tanpa melupakan akar sosial tempat ia tumbuh. Namun justru dari keterbatasan itulah tumbuh komitmen dan empati yang menjadi pondasi perjuangannya di dunia pendidikan.
Setelah menuntaskan pendidikan hingga meraih gelar doktor di bidang pendidikan, Dr. Iswadi tidak memilih jalan kemewahan atau kenyamanan. Ia memilih jalur pengabdian. Menjadi dosen, peneliti, dan aktivis pendidikan adalah cara baginya untuk memaknai ilmu pengetahuan. Bagi Dr. Iswadi, ilmu bukan untuk dibanggakan dalam ruang seminar semata, melainkan harus dibumikan, dibagikan, dan dijadikan alat untuk mengangkat harkat hidup banyak orang.
Salah satu kontribusi monumental yang ia lakukan adalah mendirikan organisasi Pejuang Pendidikan Indonesia sebuah gerakan yang bertujuan untuk memperjuangkan keadilan pendidikan, terutama bagi anak-anak dari pelosok dan daerah terpinggirkan. Dalam pandangannya, pendidikan yang berkualitas tidak boleh hanya dinikmati oleh mereka yang tinggal di kota besar atau berasal dari keluarga mampu. Keadilan pendidikan adalah prinsip dasar yang tidak bisa ditawar. Setiap anak Indonesia, di manapun ia lahir, berhak mendapatkan peluang yang sama untuk belajar, tumbuh, dan bermimpi.
Tak berhenti di ranah advokasi, Dr. Iswadi juga aktif menyumbangkan pemikirannya melalui karya tulis. Ia menulis buku dan jurnal ilmiah yang membahas komunikasi dalam pendidikan serta pengembangan metode pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada siswa. Ia percaya bahwa transformasi pendidikan tidak mungkin terjadi tanpa transformasi di tingkat guru. Guru adalah ujung tombak yang menentukan berhasil tidaknya pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, Dr. Iswadi giat mendorong pelatihan guru, pendampingan profesional, serta penyusunan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Pendekatannya yang humanis dan partisipatif membuatnya dekat dengan banyak kalangan dari guru-guru di daerah, mahasiswa, hingga pemangku kebijakan. Ia membangun jejaring kolaboratif, mengajak berbagai pihak untuk ikut serta membangun pendidikan yang lebih baik. Baginya, pendidikan bukan tanggung jawab segelintir orang, tetapi tugas bersama yang menuntut kolaborasi dan komitmen.
Satu hal yang menonjol dari sosok Dr. Iswadi adalah integritasnya yang teguh . Ia selalu menyuarakan bahwa pendidikan harus dijauhkan dari kepentingan politik jangka pendek. Pendidikan, menurutnya, adalah proses jangka panjang yang tidak boleh dikorbankan demi kepentingan sesaat. Ia menolak keras segala bentuk penyimpangan dalam sistem pendidikan baik itu praktik korupsi, manipulasi kebijakan, hingga komersialisasi pendidikan yang menyingkirkan nilai-nilai luhur pengabdian.
Dr. Iswadi juga dikenal sebagai sosok yang konsisten dan rendah hati. Di usia yang tak lagi muda, ia masih aktif menulis, memberikan kuliah umum, serta terjun langsung ke pelosok negeri melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Ia hadir tidak sebagai pejabat, tetapi sebagai sahabat dan pendengar bagi guru-guru dan siswa. Ia selalu menekankan pentingnya menjaga idealisme, menjunjung kejujuran, dan menjadikan profesi pendidik sebagai ladang pengabdian, bukan semata pekerjaan.(red/rj).
